Inflasi di Daerah Ini Ternyata Lebih Tinggi dari Nasional

jpnn.com, TERNATE - Setelah mengalami Deflasi pada bulan Maret, pada April lalu Kota Ternate mengalami inflasi. Data Badan Pusat tatistik (BPS) Maluku Utara (Malut) yang dirilis kemarin (2/5), menunjukkan inflasi Ternate mencapai 0,36 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 131,19.
“Sedangkan Nasional mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 128,33,” kata Kepala BPS Malut Misfaruddin.
Untuk inflasi tahun kelender mencapai 0,71 persen dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 2,72 persen. “Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masing-masing sebesar 1,28 persen dan 4,17 persen,” jelasnya.
Pada April lalu, Kota Ternate mengalami inflasi di empat kelompok pengeluaran, deflasi di satu kelompok pengeluaran dan stagnan di dua pengeluaran lainnya.
Adapun inflasi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 2,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,46 persen; kelompok sandang 0,01 persen; dan transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,34 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,88 persen.
“Kelompok pengeluaran yang stagnan adalah kelompok kesehatan serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga,” ujarnya.
Sementara beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan pada April 2017 antara lain ikan cakalang, ikan kembung, rokok kretek filter, rokok putih, tarif listrik, dan tarif angkutan udara. (tr-05/onk)
Setelah mengalami Deflasi pada bulan Maret, pada April lalu Kota Ternate mengalami inflasi. Data Badan Pusat tatistik (BPS) Maluku Utara (Malut)
Redaktur & Reporter : Friederich
- Makin Anjlok, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.588 Per USD
- Wawali Iswar Apresiasi Gerakan Pangan Murah Serentak se-Jateng Digelar di Kota Semarang
- Gubernur Herman Deru Ikuti Rakor Bersama Mendagri Secara Virtual, Bahas 2 Hal Penting
- Anis Byarwati Minta Pemerintah Waspada pada Angka Deflasi Tahunan
- Penyakit Tumbuh
- Gubernur Jateng Sebut Harga Pangan Normal, tetapi Pedagang Mengeluh Ada Lonjakan Tajam