Inflasi Kerek Biaya Kesehatan, Ini Datanya

jpnn.com - JAKARTA – Biaya kesehatan ikut terkerek seiring kenaikan harga alias inflasi. Survei yang dirilis Towers Watson Global Medical pada 2016 menyebutkan, biaya pengobatan di Indonesia melonjak sepuluh persen per tahun selama dua tahun terakhir.
Sementara itu, survei Aon Hewitt melaporkan, biaya pengobatan di Indonesia naik 15 persen pada 2015 dengan estimasi angka yang sama untuk tahun ini.
’’Biaya kesehatan yang tinggi mendorong masyarakat agar menyadari pentingnya pola hidup sehat dan memiliki proteksi,’’ kata Direktur Keuangan AXA Financial Indonesia Charlie Limboro di sela-sela Yoga By The Beach di Pantai Carnaval, Ancol, Jakarta akhir pekan kemarin.
Berdasar laporan Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata inflasi Indonesia mencapai 4–5 persen per tahun. Sementara itu, biaya pengobatan penyakit bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Sekitar 70 persen biaya kesehatan dibayar langsung dari kantong sendiri. ’’Sudah saatnya masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan memiliki perlindungan risiko yang cukup,’’ ujarnya. (aan/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Brigit Biofarmaka Teknologi Optimistis Tingkatkan Omzet di 2025
- Jangan Sampai Terjebak Utang Digital, Mahasiswa Wajib Dibekali Literasi Keuangan Syariah
- Jaga Keandalan Operasional, LRT Jabodebek Rutin Lakukan Perawatan Persinyalan
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Rp 1,3 Miliar
- Harga Emas Antam Merangkak Naik Hari Ini 19 Februari, Jadi Sebegini Per Gram
- BlueBand dan BNI Berkolaborasi Mengembangkan UMKM