Inflasi Kota Malang dan Sumenep Tertinggi
jpnn.com, SURABAYA - Inflasi Jawa Timur pada Oktober tercatat 0,19 persen. Komoditas utama yang memengaruhi inflasi pada bulan lalu ialah bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono mengatakan, seluruh kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang dan Sumenep yang mencapai 0,30 persen. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 0,09 persen.
’’Makanya, inflasi Jatim mencapai 0,19 persen. Andil terbesar dari BBM. Disusul emas perhiasan dan cabai merah,’’ ujar Teguh, Kamis (1/11).
Sebagaimana diketahui, pemerintah melakukan penyesuaian harga jual BBM jenis pertamax series, dex series, dan bio solar nonsubsidi pada 10 Oktober.
Selain tiga komoditas utama, yang mendorong inflasi, antara lain, daging ayam ras, tahu mentah, sewa/kontrak tempat tinggal, cat tembok, dan besi beton.
Yang menyumbang deflasi, antara lain, telur ayam ras, tomat sayur, dan daging sapi.
Untuk telur ayam ras, pada Oktober harganya cenderung menurun.
Inflasi Jawa Timur pada Oktober tercatat 0,19 persen. Komoditas utama yang memengaruhi inflasi pada bulan lalu ialah bahan bakar minyak (BBM).
- Angka Kemiskinan Sumut 2024 Turun 10 Kali Dibandingkan Tahun Sebelumnya
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- Mendagri Jadikan Kota Tangerang Sampel Monitoring Inflasi Nasional
- BPS: Kota Sukabumi Inflasi Tertinggi di Jawa Barat
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- BPS Catat Inflasi Desember 2024 Dipengaruhi Harga Kebutuhan Pokok