Inflasi Maret Diprediksi Landai, Harga Pangan Terkendali
jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi pada Maret 2019 mencapai 0,14 persen month to month (mtm), 0,39 persen year to date (ytd), dan 2,51 persen year on year (yoy).
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan, penyumbang inflasi Maret berasal dari bawang merah sebesar 0,13 persen, bawang putih (0,04 persen) angkutan udara (0,02 persen), cabai rawit (0,01 persen), dan air minum dalam kemasan (0,01 persen).
’’Dari sisi domestik relatif terjaga,’’ kata Dody akhir pekan kemarin.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan, inflasi Maret didorong kenaikan harga beberapa komoditas pangan.
“Namun, secara umum, harga pangan terkendali dengan langkah stabilisasi melalui koordinasi di berbagai daerah,’’ ujar Josua, Minggu (31/3).
Menurut dia, inflasi inti ditopang kenaikan tarif pesawat terbang serta biaya sewa rumah meski nilai tukar rupiah dan harga emas perhiasan cenderung stabil.
’’Secara keseluruhan, inflasi akan kembali meningkat memasuki bulan puasa dan Idul Fitri sekitar Mei–Juni,’’ jelas Josua.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menyebutkan, beberapa faktor yang memengaruhi inflasi ialah bawang merah dan cabai yang sensitif terhadap cuaca hujan sehingga harganya naik sepanjang Maret. Harga komoditas lain seperti ayam dan telur justru menurun.
Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi pada Maret 2019 mencapai 0,14 persen month to month (mtm), 0,39 persen year to date (ytd), dan 2,51 persen year on year (yoy).
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Mulai Merangkak Naik
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum