Inflasi Maret Diprediksi Landai, Harga Pangan Terkendali
’’Tekanan dari sisi bahan makanan belum terlalu besar. Mungkin April jelang Ramadan harga baru naik,’’ kata Bhima.
Inflasi inti diperkirakan bergerak rendah sebagai indikator belum terdorongnya konsumsi rumah tangga.
’’Saat pemilu dan jelang Ramadan, baru nanti kami cek apakah konsumsi rumah tangga naik di atas ekspektasi dan mendorong inflasi (demand-pull, Red),’’ ucap Bhima.
Menjelang pemilu, pasti harga BBM dan tarif listrik subsidi tidak naik. Tekanan dari sisi transportasi udara tetap terasa karena bagasi berbayar dan tarif pesawat masih mahal meski harga avtur turun.
’’Justru April biaya angkutan bisa turun setelah Lion menurunkan tarif,’’ tutur Bhima.
Ekonom Asian Development Bank Institute (ADBI) Eric Sugandi menjelaskan, tekanan inflasi Maret dan April datang dari belanja pemerintah dan parpol berkaitan dengan hajatan demokrasi.
’’Inflasi secara keseluruhan bisa tertekan oleh penurunan harga beras dan bumbu-bumbu yang memasuki panen April,’’ kata Eric. (nis/c14/oki)
Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi pada Maret 2019 mencapai 0,14 persen month to month (mtm), 0,39 persen year to date (ytd), dan 2,51 persen year on year (yoy).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Mulai Merangkak Naik
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum