Inflasi Mengancam, Waspada Kurs Rupiah Makin Enggak Karuan
BI menyebut depresiasi tersebut sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di berbagai negara.
"Ke depan BI terus mencermati perkembangan pasokan valas dan memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan kerja mekanisme pasar dan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi," beber Wira.
Wira menilai depresiasi atau pelemahan rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan mata uang negara-negara tetangga.
“Kita relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain, sebagai contoh sampai di Juli ini, 20 Juli ini, secara point to point kita terdepresiasi 4,9 persen, negara seperti Malaysia 6,42 persen, India 7,05 persen, dan Thailand 8,93 persen,” kata Wira.
Dia menambahkan dengan ketidakpastian di pasar keuangan global yang masih tinggi menyebabkan aliran modal ke emerging market, termasuk Indonesia, menjadi tertahan.
Kendati demikian, secara umum faktor sektor eksternal yang digambarkan oleh neraca pembayaran Indonesia masih solid.
“Namun karena portofolio terjadi capital outflow, maka itu menyebabkan tekanan terhadap nilai tukar,” tegas Wira. (antara/jpnn)
Bank Indonesia (BI) menyebutkan Indonesia masih perlu waspada terhadap inflasi yang hingga kini terus meningkat.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia