Inflasi September Tertinggi Tahun Ini
Selasa, 07 Oktober 2008 – 11:16 WIB
Dia mengatakan, bahan makanan masih menjadi komoditas yang konsisten menyumbang laju inflasi. Meski harga beras mulai stabil, harga bahan pokok lainnya, seperti daging sapi, daging ayam ras, dan telur, meningkat tajam.
Baca Juga:
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economis and Finance (Indef) A. Erani Yustika memprediksi inflasi tahun ini akan berada di kisaran 12,5-13 persen. Pertumbuhan ekonomi juga akan terkoreksi menjadi sekitar 6 persen.
Ekonom senior BNI Ryan Kiryanto mengatakan, dengan inflasi September nyaris 1 persen, tak ada pilihan lain bagi Bank Indonesia (BI) agar menaikkan BI rate 25 bps menjadi 9,5 persen. Pelaku pasar diyakini masih bisa menerima kenaikan itu. Rapat Dewan Gubernur (RDG) akan memutuskan BI rate hari ini (7/10).
''Dalam situasi ekonomi global yang tidak pasti saat ini, penting bagi BI menerapkan kebijakan moneter yang terukur dan hati-hati. Kenaikan BI rate relatif tidak akan memancing bank menaikkan suku bunga di tengah ketatnya likuditas saat ini. Sebab, suku bunga juga sudah naik duluan,'' kata Ryan. (sof/dwi)
JAKARTA - Inflasi tahun ini mencapai puncak. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada September lalu sebesar 0,97 persen. Sehingga inflasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri