Info dari Bareskrim soal Perkembangan Penyidikan Kasus Baru Habib Rizieq

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri telah menetapkan Muhammad Rizieq Shihab sebagai tersangka kasus pelanggaran kekarantinaan kesehatan pada kerumunan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Namun, Bareskrim enggan menggesa pemeriksaan terhadap imam besar Front Pembela Islam (FPI) yang kini mendekam di Rutan Polda Metro Jaya itu.
"Untuk pemeriksaan sebagai tersangka belum dijadwalkan,” ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Brigjen Andi Rian saat dihubungi Jumat (25/12).
Petinggi Polri dengan satu bintang di pundak itu juga belum bisa memastikan waktu pemeriksaan terhadap tokoh yang kondang dengan panggilan Habib Rizieq tersebut. "Nanti akan diinfokan," imbuh dia.
Sebelumnya Polda Metro Jaya telah menetapkan Rizieq sebagai tersangka kasus penghasutan dan pelanggaran kekarantinaan kesehatan pada kerumunan di Petamburan, Tanah Abang. Selanjutnya, Rizieq ditahan di Polda Metro Jaya.
Belakangan Bareskrim Polri juga menetapkan Rizieq sebagai tersangka kasus pelanggaran Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan terkait kerumunan di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bareskrim menjerat Habib Rizieq dengan Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular juncto Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, dan Pasal 216 KUHP tentang mengabaikan larangan dari aparat negara.(cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Bareskrim Polri telah menetapkan Habib Rizieq sebagai tersangka pelanggaran kekarantinaan kesehatan pada kasus kerumunan di Megamendung.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Polisi Punya Perangkat Komplet Ungkap Teror ke Tempo, Problemnya Tinggal Keinginan
- Legislator NasDem Dukung Bareskrim Usut Kasus Teror Paket ke Kantor Tempo
- Kabareskrim Bicara Soal Teror Kepala Babi di Kantor Tempo, Begini Kalimatnya
- Bareskrim Ungkap Kasus SMS Phishing dengan BTS Palsu, 2 Orang Jadi Tersangka
- Bareskrim Tetapkan 1 Tersangka TPPO pada Kasus 699 WNI Dipulangkan dari Myanmar
- Bareskrim Ungkap Penipuan Berkedok Trading Kripto, Kerugian Capai Rp 105 Miliar