Info dari Menteri Bambang soal Ikhtiar Indonesia Membuat Vaksin Corona Sendiri
Dari total 13 whole genome sequencing itu baru 2 strain yang diidentifikasi sebagai strain COVID-19 yang beredar di Eropa. Sisanya atau 11 strain lainnya dilabeli ‘others’ atau masih belum masuk kategori yang dikenali GISAID atau bank data influensa dan virus corona dunia.
"Indonesia baru menyampaikan kira-kira 13 whole genome sequencing. Itu karakter dari virus, kita submit semuanya kepada GISAID,” papar Bambang.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, untuk 2 strain Eropa ada di Surabaya. Menurutnya, ada sedikit perbedaan antara virus yang berkembang di Surabaya dan Jabodetabek.
“Tentunya ini akan berpengaruh terhadap vaksin yang akan dibuat," ungkap Menteri Bambang.
Oleh karena itu Bambang menegaskan, Kemenristek/BRIN mendukung dan mendanai LBM Eijkman dalam mengembangkan vaksin untuk strain COVID-19 yang menyebar di Indonesia saja.
"Pengembangan vaksin dilakukan secara paralel dalam pengertian kami tetap mengembangkan vaksin yang dari awal dikembangkan di Indonesia dipimpin Eijkman menggunakan platform yang namanya protein rekombinan," terangnya.(esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Kementerian Riset TeknologI/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) membentuk tim pengembangan vaksin nasional COVID-19.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- PT TALAS & SKI Kembangkan Teknologi Bahan Bakar Buatan Melalui Proses Plasmalysis
- Mendes Yandri Bakal Mereplikasi Desa Inovasi yang Sukses Diterapkan di Konawe Utara
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- BRIN Sebut Galon Kuat Berbahan PC Ideal untuk Distribusi di Wilayah Geografis Seperti Indonesia
- Dukung Swasembada Pangan, DPR Usul Agar Litbang Pertanian Kembali di Kementerian
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG