Info dari Pangkogabwilhan I soal Data Terkini Pasien COVID-19 di RS Wisma Atlet
jpnn.com, JAKARTA - Jumlah pasien COVID-19 di RS Darurat Corona, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat berkurang. Menyitat data per Jumat (24/4) pukul 08.00 WIB, jumlah pasien rawat inap saat ini di RS Darurat Corona ada 693 orang.
Sehari sebelumnya, jumlah pasien di RS Darurat Corona ada 694 orang. "Pasien rawat inap berkurang satu orang. Semula 694 orang menjadi 693 orang," ucap Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono dalam pesan singkatnya kepada awak media hari ini.
Pasien yang menjalani rawat inap di RS Darurat Corona terbagi menjadi tiga kategori. Perinciannya adalah pasien positif COVID-19, pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP).
Mengacu data terkini, terdapat 609 pasien rawat inap berstatus positif COVID-19. Angka pasien kategori ini bertambah dibandingkan data sehari sebelumnya yakni sebanyak 605.
"Pasien COVID-19 bertambah empat orang. Sebab, semula 605 orang menjadi 609 orang," ucap Yudo.
Adapun jumlah PDP dan ODP mengalami penurunan. Untuk PDP berkurang empat orang dibandingkan data sehari sebelumnya. "Semula 75 orang menjadi 71 orang," tutur Yudo.
Sementara jumlah ODP berkurang satu orang dari data sehari sebelumnya. Kini data ODP yang dirawat inap sebanyak 14.
"Pasien ODP berkurang satu orang, semula 14 orang menjadi 13 orang," tutur dia.(mg10/jpnn)
Pangkogabwilhan I Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan, jumlah pasien COVID-19 di RS Darurat Corona Wisma Atlet berkurang.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya