Info Intelijen: Tiga Negara Ini Menebar Hoaks untuk Pengaruhi Pemilu AS
Evanina mengatakan bahwa "aktor-aktor terkait Pemerintah Rusia" juga tengah berupaya untuk "menaikkan pamor Presiden Trump melalui media sosial dan televisi Rusia."
Di sisi lain, Tiongkok disebutnya malah menginginkan Trump tidak memenangkan kembali pemilu kali ini, karena Pemerintah Tiongkok menganggap dia terlalu tidak dapat diprediksi.
Menurut Evanina, Tiongkok telah memperluas upaya memengaruhi politik AS menjelang pemilu untuk mencoba membentuk kebijakan AS, menekan politisi AS yang dianggap anti Tiongkok , serta membelokkan kritik atas Tiongkok.
Sementara Iran lebih cenderung menggunakan taktik secara daring, misalnya dengan menyebarkan disinformasi untuk mengerdilkan institusi AS dan Presiden Trump, serta memancing ketidakpuasan para pemilih di AS.
Pimpinan Komisi Senat Intelijen, Marco Rubio dari Partai Republik dan Mark Warner dari Partai Demokrat, merespons peringatan yang disampaikan Evanina dengan menyebut bahwa mereka berterima kasih.
Keduanya juga mengatakan bahwa semua warga Amerika "harus berusaha keras untuk mencegah adanya aktor asing yang akan mengintervensi pemilu, memengaruhi politik, dan merusak kepercayaan terhadap institusi demokratis di AS." (ant/dil/jpnn)
Pejabat tinggi kontra intelijen Amerika Serikat (AS) memperingatkan soal upaya Rusia, Tiongkok, dan Iran untuk mengintervensi pemilihan presiden AS tahun ini
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza