Info Terkini dari AKBP Alfian soal Kasus Pupuk Palsu di Sumbar
jpnn.com, PADANG - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus pupuk palsu yang disita dari UD Tani Unggul Simpang Tiga Kecamatan Luhak Nan Duo, Pasaman Barat, Selasa (2/5) lalu.
"Perkara itu masih dalam proses penyidikan," kata Dirreskrimsus Polda Sumbar AKBP Alfian Nurnas, di Padang, Kamis (18/5).
Hingga kini penyidik Polda Sumbar masih melakukan proses penyidikan dengan memanggil sejumlah pihak terkait pupuk yang diamankan sebanyak 146 ton itu.
Pupuk yang kandungannya tidak sesuai label yang tertera itu saat diamankan sekitar 146 ton atau terdiri dari 2.933 karung pupuk jenis NPK Daun Mutiara dan TSP 36.
Sebelumnya, Kasubdit Indagsi Reskrimsus Polda Sumbar Kompol Harianto menyebut pupuk itu diamankan dari dua gudang.
Konon pupuk tersebut tidak sesuai dengan kadar pada label yang tertera di karung.
Seharusnya, pupuk itu memiliki kandungan natrium 15 persen, pospat 15 persen, dan kalium 15 persen. Namun, setelah diperiksa oleh Balai Riset dan Standardisasi, kandungannya tidak sampai satu persen.
"Hal itu tentu sangat merugikan petani di Sumatera Barat khususnya di Pasaman Barat," kata Kompol Harianto.
Begini info terkini kasus pupuk palsu di Pasaman Barat dari Dirreskrimsus Polda Sumbar AKBP Alfian Nurnas. Pupuk itu berasal dari pulau Jawa.
- Jubir Kementrans: Calon Transmigran Gunungkidul Sudah Diberangkatkan ke Sumbar
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, soal Kondisi AKP Dadang
- Kasat Reskrim Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar, Ini Diduga Pembunuhan Berencana
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini