Infodemik Jadi Tantangan Terbaru dalam Penanganan Covid-19

Infodemik Jadi Tantangan Terbaru dalam Penanganan Covid-19
Infodemik kini sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi dalam penanganan Covid-19Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi mengatakan, istilah infodemik kini sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi dan tidak menolong sama sekali.

“Istilah Infodemik itu sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi, saat ini di situasi pandemi, wabah global, bukan lokal. Infodemik tidak menolong situasi yang parah ini,” ujar dia dalam siaran persnya, Kamis (19/8).

Selain itu, infodemik juga dapat berakibat fatal hingga menyebabkan korban nyawa. Fenomena itu yang sering muncul di tengah masyarakat, seperti misalnya informasi yang tidak benar mengenai salah satu obat penangkal Covid-19 yang membuat masyarakat justru merasa aman dengan adanya obat tersebut sehingga mengabaikan anjuran protokol kesehatan.

“Berbagai narasi yang menghasut tetapi hoaks sehingga menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat yang sudah cukup susah karena wabah ini, jadi, kami kasihan sekali,” ujarnya.

Dia menyatakan pihaknya mencatat ada 1.857 isu hoaks yang beredar terkait penanganan Covid-19, vaksin dan juga PPKM.

Misalnya ada isu kalau divaksin bisa menimbulkan epilepsi dimana hal tersebut tidaklah benar dan juga MUI telah menegaskan bahwa vaksin itu halal serta aman.

Ada tiga jangkauan untuk menghalau hoaks mulai dari hulu yaitu tentunya literasi jangka panjang mengedukasi masyarakat.

Selanjutnya level tengah yaitu menyaring dengan teknologi buatan dengan sabuah mesin milik kominfo. Dan terakhir di level hilir, yaitu kerja sama dengan Polri dan bila ditemukan ada pelanggaran maka bisa langsung diproses secara hukum.

Istilah infodemik kini sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi dan tidak menolong sama sekali dalam penanganan Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News