Informasi Covid-19 Perlu Diketahui Secara Tepat
Oleh: Lexie Kalesaran
jpnn.com, MANADO - Ada beberapa kali kita melihat di televisi, mendengar di radio atau dari pembicaraan orang atau membaca di media baik cetak maupun online bahwa ada pasien yang sudah meninggal saat akan dikuburkan ditolak oleh sejumlah warga, kendatipun penguburannya mengunakan proses tetap (protap) atau standar operasional pelaksanaan (SOP) sesuai yang dikeluarkan Pemerintah atau WHO terkait cara penguburan jenazah.
Demikian pula, pasien yang sudah dinyatakan sembuh, setelah menjalani pengobatan di rumah sakit, ditolak oleh warga untuk kembali ke rumahnya dengan alasan takut terjangkiti Covid-19 atau alasan lainnya, yang semestinya tidak perlu.
Ada juga keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dikucilkan dengan pertimbangan akan menularkan kepada warga sekitar, padahal belum tentu keluarga pasien tersebut sudah terjangkiti Covid-19.
Orang dalam pemantauan (ODP) acapkali pula menjadi buah bibir sehingga tersudutkan, padahal belum tentu mereka sudah terkonfirmasi karena perlu ada test, sesuai protokol yang telah ada.
Rencana Pemerintah untuk membuat tempat tertentu menjadi rumah singgah bagi orang yang datang dari luar daerah/luar negeri atau lahan perkebunan bagi orang yang meninggal dunia karena Covid-19 ditolak warga karena takut akan tertular virus ini.
Ada banyak lagi kasus-kasus yang memperlihatkan kurangnya pengetahuan tentang proses dan penanganan pandemi Covid-19. Padahal, bila masyarakat mengetahui proses dan penanganan virus yang satu ini, hal-hal tersebut yakni penolakan karena takut terinfeksi atau sebab lainnya tidak perlu terjadi.
Memang dibutuhkan kesabaran dan waktu untuk hal itu. Dibutuhkan pemahaman yang cukup agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu-isu negatif atau tidak tepat terkait penyebaran Covid-19.
Dibutuhkan literasi. sosialisasi dan lain-lain cara atau upaya untuk menyadarkan, meningkatkan pengetahuan atau penjembatan informasi seputar Covid-19 agar masyarakat mengetahui/memahaminya secara tepat dan benar.
Ada juga keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dikucilkan dengan pertimbangan akan menularkan kepada warga sekitar, padahal belum tentu keluarga pasien tersebut sudah terjangkiti Covid-19.
- Menkes Budi Serahkan Penghargaan kepada 232 Nakes dan Petugas Pemulasaran Jenazah
- Kabar Baik dari Surabaya, Pemakaman & Kremasi Jenazah Covid-19 Nihil
- Longsor di Tarakan, Makam 38 Jenazah Covid-19 Dipindahkan
- Astaga, Pekuburan Jenazah Covid-19 Longsor
- Kuburan Jenazah Covid-19 Longsor, Tercium Aroma tak Sedap, Mengerikan
- Tiba-Tiba Kuburan Khusus Jenazah Covid-19 Retak, Amblas, Peti Mayat Itu