Informasi Penting dari Istana Soal Harga Gas Subsidi dan BBM Pertalite, Simak
jpnn.com, JAKARTA - Istana menyampaikan informasi penting soal harga gas subsidi dan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.
Menurut Deputi III Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Panutan S. Sulendrakusuma, pemerintah tidak akan menaikkan harga kedua jenis kebutuhan masyarakat tersebut.
Panutan mengatakannya menyikapi dampak ekonomi dari konflik militer antara Rusia dan Ukraina, yang di antaranya dapat memicu kenaikan inflasi.
“Dampak yang besar (di Indonesia) akan terlihat dari biaya yang dikeluarkan dari pemenuhan impor bahan bakar minyak yang 40 persen kebutuhan masih mengandalkan impor,” ujar Panutan melalui keterangan tertulisnya, Rabu (23/3).
Panutan terlebih dahulu menyatakan kenaikan harga energi akan mempengaruhi biaya logistik dan memicu kenaikan harga komoditas yang diimpor, seperti gandum, kedelai, jagung dan sapi.
Hal itu tentu saja berpengaruh pada biaya industri makanan, restoran dan pelaku katering.
“Ini berpotensi menyebabkan kenaikan laju inflasi,” ucapnya.
Karena itu, pemerintah akan menerapkan langkah-langkah antisipasi jika konflik Rusia dan Ukraina berkelanjutan.
Istana menyampaikan informasi penting soal harga gas subsidi dan Pertalite, simak penjelasannya.
- Spanduk dan Penyanderaan Karyawan PT MEG oleh Warga Rempang Jadi Latar Belakang Konflik
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- Pasar Keuangan Global Makin Tak Pasti, Negara Berkembang Perlu Waspada
- Presiden Prabowo Apresiasi Upaya Pengendalian Inflasi Daerah di Rakor Kemendagri
- Prabowo Yakin Swasembada Pangan Kunci Pengendalian Inflasi
- Mendagri Tito Sebut Inflasi 1,55 Persen di November Terendah Sejak Indonesia Merdeka