Informasi Terbaru soal Penularan Cacar Monyet, Tiga Kelompok Ini Sangat Berisiko
jpnn.com, LONDON - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap hal baru terkait penularan cacar monyet di seluruh dunia.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, virus cacar monyet mulai berpindah ke kelompok berisiko tinggi, seperti perempuan hamil, orang dengan gangguan kekebalan tubuh, dan anak-anak.
"Saya khawatir penularan terus berlanjut. Virus itu membangun diri dan dapat berpindah ke kelompok berisiko tinggi, termasuk anak-anak, orang dengan gangguan kekebalan, dan perempuan hamil," katanya dalam pengarahan daring dari Jenewa, Rabu (29/6).
WHO menyelidiki laporan anak-anak yang terinfeksi cacar monyet, termasuk dua kasus di Inggris, serta menindaklanjuti laporan di Spanyol dan Prancis.
Tak satu pun dari kasus pada anak-anak yang parah. Virus tersebut kini diidentifikasi di lebih dari 50 negara baru di luar negara-negara di Afrika yang menjadi endeminya.
Kasus-kasus juga meningkat di negara-negara itu, kata WHO, yang menyerukan agar pengujian ditingkatkan.
Sejak mulai mewabah pada Mei lalu, terdapat lebih dari 3.400 kasus cacar monyet dan satu kematian.
Sebagian besar kasus dilaporkan Eropa, antara lain pria yang berhubungan seks dengan pria, menurut hitungan WHO.
WHO memberikan informasi terkini terkait penularan cacar monyet. Tiga kelompok ini sangat berisiko terkena virus tersebut
- 7 Minuman Lezat yang Aman Dikonsumsi Ibu Hamil
- Cacar Monyet Jadi Masalah Kesehatan Publik Utama di Afrika
- Viral Video Pembagian Bantuan Ibu Hamil di Bandung Cuma Dokumentasi Saja
- Dugaan Jual Beli Bayi oleh Pemilik Yayasan Anak di Bali Diusut Polisi, Modusnya
- Afrika Minta Barat Kucurkan Rp 9,2 T untuk Penanganan Cacar Monyet
- Turun ke Masyarakat, Didin Sirojudin Membantu Balita dan Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi