Informasi Terbaru soal Uji Klinis Calon Vaksin COVID-19 Buatan Sinovac
jpnn.com, BANDUNG - Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan perkembangan uji klinis calon vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China, di Indonesia.
Honesti Basyir mengatakan, tim uji klinis akan meneruskan uji klinis fase tiga yang sudah memasuki masa monitoring.
"Tahap monitoring ini untuk melihat efikasi (khasiat), imunogenicity, serta memastikan keamanan dari calon Vaksin COVID-19," katanya di Bandung, Kamis (12/11).
Pria kelahiran Padang, Sumbar, itu berharap tim uji klinis akan menyelesaikan tahap monitoring ini, pada bulan Mei 2021.
Hasil monitoring akan diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Badan POM dengan memuat suatu laporan interim berupa data keamanan, imunogenisitas dan efikasi tiga bulan pada awal Januari 2021 untuk mendapatkan persetujuan penggunaan dalam keadaan darurat atau Emergency Use Authorization EUA.
Honesti menjelaskan, kegiatan uji klinis tahap tiga untuk vaksin COVID-19 ini, merupakan bagian dari Uji Klinis Global, yang dilaksanakan empat negara (multicenter) seperti Brazil, Chile, Indonesia dan Turki dengan total melibatkan lebih dari 20 ribu relawan.
Honesti Basyir mengatakan, tujuan dilakukannya uji klinis secara multicenter ini adalah untuk melihat tingkat keampuhan vaksin ini, pada berbagai ras di dunia.
"Jadi Indonesia adalah bagian dari Uji Klinis Global tahap 3 untuk calon vaksin COVID-19 dari Sinovac, dengan total relawan lebih dari 20 ribu. Di Indonesia sendiri, dilaksanakan di Bandung dengan jumlah relawan sebanyak 1.620 yang berasal dari multi etnis yang ada di Indonesia, bahkan beberapa relawan ada yang berasal dari keturunan Eropa," ujar Honesti.
Berikut ini penjelasan mengenai perkembangan uji klinis calon vaksin COVID-19 buatan Sinovac di Indonesia.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN