Infrastruktur dan Kedaulatan Pangan jadi Andalan Jokowi di Debat Malam Nanti

jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin menyiapkan sejumlah manuver dan amunisi untuk debat kedua capres Minggu (17/2) malam nanti.
Dua amunisi yang akan dibawa oleh pasangan calon nomor urut 01 itu adalah infrastruktur dan kedaulatan pangan.
“Tema energi sumber daya alam dan pangan infrastruktur itu merupakan hal yang menjadi prioritas dari pemerintahan Pak Jokowi. Pak Presiden sudah membangun kedaulatan ekonomi ditopang pembangunan yang semakin progresif,” kata Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto usai konfrensi pers di posko Jokowi - Ma'ruf, di Rumah Cemara Jakarta, Jumat (15/2).
Hasto berharap setiap kebijakan Jokowi bisa diterima oleh berbagai kalangan karena dianggap cukup membumi. Apalagi, setiap kebijakan Jokowi ala wong cilik dianggap oleh TKN bisa menjadi perbaikan di 34 provinsi di Indonesia.
“Kami akan terus menampilkan gagasan membumi dan visioner milik Pak Jokowi. Gagasan yang berdasarkan kinerja dan seluruh potensi daerah,” ujar Hasto.
Pada debat kedua bertema energi, pangan, SDA, lingkungan hidup dan infrastruktur malam nanti, Jokowi akan menjabarkan poin yang sudah dilakukan dalam membangun Indonesia menjadi raja di rumahnya sendiri.
(Baca dong: Jokowi Tak Perlu Persiapan Khusus Ladeni Prabowo di Debat Kedua)
Dua manuver yang diunggulkan Jokowi itu adalah infrastruktur dan kedaulatan ekonomi. Dua keberhasilan tersebut bersumber dari kinerja Jokowi selama lima tahun menjabat, bukan hanya sebatas keberhasilan di atas kertas.
Hasto Kristiyanto juga menyatakan turut berbahagia jika KPU menghadirkan kepala daerah dari 34 provinsi dalam debat kedua capres.
- Simak Penilaian Gibran tentang Didit Prabowo, Begini
- Lihat yang Dilakukan Gibran saat Mudik ke Solo, Paten!
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar