Infrastruktur Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia masih berada di posisi ke-45 dari 140 negara dalam Global Competitiveness Index (GCI) 2018.
Posisi itu masih lebih rendah daripada negara tetangga. Misalnya, Malaysia yang berada di peringkat ke-25.
Di bidang infrastruktur, Indonesia menempati peringkat ke-71, sedangkan Malaysia di posisi ke-30.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia mempunyai tantangan yang berbeda dengan Malaysia.
Antara lain, jumlah penduduk yang lebih banyak, wilayah yang lebih luas, dan posisi negara kepulauan yang memerlukan infrastruktur yang lebih kompleks.
Meski begitu, Indonesia tak lantas menerima ketertinggalan pembangunan dan kualitas daya saing di bawah negara tetangga.
’’Mungkin kita bisa bilang bahwa ini terlalu sulit, terlalu struktural, terlalu fundamental. Namun, semestinya kita terus menghadapi kendala pembangunan ini dengan tetap optimistis,’’ tutur Sri di sela-sela Dasabakti PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Kamis (28/3).
Anggaran pembangunan infrastruktur dalam APBN 2019 mencapai Rp 415 triliun atau hanya naik 1,47 persen dari anggaran tahun lalu Rp 409 triliun.
Indonesia masih berada di posisi ke-45 dari 140 negara dalam Global Competitiveness Index (GCI) 2018.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025