Infrastruktur Minim, Investor Lari
Selasa, 12 April 2011 – 03:03 WIB

Infrastruktur Minim, Investor Lari
JAKARTA - Pemerintah berencana mengembangkan industri di luar jawa. Rencana tersebut harus diikuti penyediaan infrastruktur memadai di daerah. Karena itu, dialokasikan anggaran tambahan untuk memperbaiki fasilitas infrastruktur sejumlah Rp 14 triliun.
Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi mengatakan pusat-pusat pengembangan industri diikuti dengan kesiapan infrastruktur dasar seperti energi listrik dan fasilitas transportasi. Padahal infastruktur yang memadai dapat membuat investor tertarik menanamkan modalnya.
"Baru-baru ini ada investor yang tertarik membangun industri di Sumatera. Antara lain dari Jepang dan Korea. Akan tetapi, karena tanpa ada jaminan pasokan listrik sehingga mereka memilih lari ke Malaysia," katanya, Senin (11/4). Karena itu, ketersediaan infrastruktur memang jadi faktor penting dalam berinvestasi.
Sementara kalau diperhatikan, proyek investasi masih terpusat di Jawa. Merujuk data Kemenperin, lokasi industri nasional terkonsentrasi di Jawa dengan persentase mencapai 66,95 persen. Sedangkan Sumatera 12,54 persen, Kalimantan 3,75 persen, Sulawesi 7,17 persen, Maluku dan Papua 0,96 persen, Bali, NTB, dan NTT sebesar 8,63 persen dari total industri.
JAKARTA - Pemerintah berencana mengembangkan industri di luar jawa. Rencana tersebut harus diikuti penyediaan infrastruktur memadai di daerah. Karena
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025, juga UBS dan Galeri24
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta