Infrastruktur Minim, Investor Lari
Selasa, 12 April 2011 – 03:03 WIB

Infrastruktur Minim, Investor Lari
Dedi mengatakan, alasan yang membuat pemerintah mengubah konsentrasi pembangunan industri karena kondisi beban dan ketersediaan air. Di Jawa, beban yang ditanggung sudah berat serta suplai air yang diperkirakan kian menipis 5-10 tahun ke depan. Untuk itu, pengembangan industri diarahkan ke luar jawa dan khusus jawa fokus untuk industri berteknologi tinggi.
Baca Juga:
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan perlu banyak dukungan untuk mendorong masuknya investasi baru. Di antaranya, infrastruktur, jaminan bahan baku, promosi investasi, pengembangan teknologi, proses perizinan yang efisien, dan berbagai kebijakan insentif fiskal. "Yang paling utama seperti jalan, pelabuhan, rel, pembangkit listrik, bendungan dan lain-lain," ucapnya.
Akan tetapi untuk memenuhi ketersediaan infrastruktur, pemerintah memiliki dana terbatas. Disebutkan, dana yang disediakan dari APBN sebesar 25 persen dari total kebutuhan. "Diharapkan swasta ikut berperan. Swasta akan turut mendukung kalau iklim investasi, regulasi, kepastian hukum terjamin seperti pengadaan tanah," jelasnya.
Berkaitan dengan penyediaan infrastruktur, Kemenperin menyatakan sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Salah satunya, permintaan penaikan rencana defisit anggaran pada 2012. Menurut dia, parlemen telah menyetujui peningkatan defisit sampai 3 persen, tapi pemerintah sepertinya masih berhati-hati.
JAKARTA - Pemerintah berencana mengembangkan industri di luar jawa. Rencana tersebut harus diikuti penyediaan infrastruktur memadai di daerah. Karena
BERITA TERKAIT
- Kemacetan Panjang di Pelabuhan Tj Priok, Ketum INSA Bilang Begini
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Menurun, Cabai Masih Tinggi
- Soal Penutupan Sementara Padma Hotel Bandung, Ini Penjelasan Manajemen
- Strategi Bank Raya Memperkuat Layanan Digital, Lewat Kecanggihan Fitur & Kinerja
- Setelah Stabil, Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025 Naik Lagi
- Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025, juga UBS dan Galeri24