Ingat, Belajar Agama Harus Sampai ke Intinya
Sejak masih berupa kelapa sampai menjadi santan butuh proses dan pendalaman di tiap levelnya.
Dari contoh itu, menurutnya, orang bisa mengukur tingkat atau level keagamaan mereka.
"Maka sudah semestinya orang Islam berkonsentrasi pendalaman akidahnya atau pendalaman materi tentang hakikat hidup dan tentang Islam, agama yang dipeluknya. Ketika orang menemukan agama hanya di permukaan, maka di situlah akan muncul iblis yang akan mengajak berperang satu sama lain," tutur Kiai Ridwan.
Untuk itu, Kiai Ridwan mengaku telah membuat program kepada para ulama.
Yaitu, ulama bersatu nasional untuk membahas kembali tentang agama yang diajarkan itu harus lembut dan nikmat karena Islam itu adalah rahmatan lil alamin.
Pasalnya, saat ini telah dijadikan kelompok radikalisme dan terorisme untuk melancarkan aksinya.
Dia bercerita bahwa awalnya Allah mengirimkan nabi pertama ke bumi yaitu Nabi Adam AS saat bumi tidak damai. Begitu juga dengan nabi kedua dan selanjutnya.
Bahkan, ada nabi yang diturunkan, tapi umatnya dihancurkan. Ada juga nabi yang diturunkan, tapi umatnya ditenggelamkan, dan sebagainya.
Ancaman radikalisme dan terorisme menjadi concern besar bangsa Indonesia.
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima