Ingat, Belajar Agama Harus Sampai ke Intinya

Maka Allah kemudian menurunkan rasulullah Muhammad SAW untuk mendamaikan bumi ini dengan cara menyebarkan cinta.
"Kita belajar agama itu untuk menemukan nikmat dan lembutnya agama itu. Bukan untuk merusak perdamaian, apalagi membunuh sesama manusia," tukasnya.
Dia menegaskan bahwa hidup itu intinya cuma satu. Yaitu menanamkan cinta di hati orang lain dan tidak melukai serta menyakiti siapa pun.
"Kalau cinta sudah di dada, rahmatan lil alamin juga pasti tembus di dada. Kalau dia bekerja, maka ia akan menjadi profesional dan tidak memandang siapa pun yang dia kenal," imbuh Kiai Ridwan.
Dia meyakini bila umat islam memiliki pemahaman agama yang kuat serta bisa menjalankan nilai-nilai agama itu dengan baik, pasti tak satu pun paham radikalisme dan terorisme yang bisa memengaruhinya.
Apalagi, pemahaman itu ditambah penguatan ideologi bangsa yaitu Pancasila, maka bangsa Indonesia tidak akan bisa tersentuh oleh paham-paham negatif itu. Dengan demikian NKRI akan semakin kuat. (jos/jpnn)
Ancaman radikalisme dan terorisme menjadi concern besar bangsa Indonesia.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Akademisi: Sebagian WNI di Suriah Layak Mendapat Kesempatan Kedua
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Paguyuban Ikhwan Mandiri Dukung Program Ketahanan Pangan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Serang ISIS di Somalia