Ingat! Demokrat dan PKS Sudah Mengalami
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif IndoBarometer M Qodari mengatakan, korupsi merupakan penyebab paling telak yang bisa menurunkan citra partai politik maupun kadernya.
Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah pernah mengalaminya.
Qodari menjelaskan, Partai Demokrat mencapai kemenangan gemilang pada pemilihan umum 2009 dengan meraih 21 persen. Padahal, pada 2004, hanya meraih tujuh persen.
Namun, ketika Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Bendahara Umum Nazaruddin dan dua kadernya, Andi Alifian Mallarangeng, Angelina Patricia Pinkan Sondakh terlibat kasus korupsi, berakibat cukup telak pada perolehan suara 2014.
“Partai Demokrat cuma dapat 10 persen. Suaranya 50 persen hilang,” kata Qodari saat diskusi “Perang Politik e-KTP” di Jakarta, Sabtu (18/3).
Dia mengatakan, kasus korupsi semacam bom waktu bagi partai politik. Meski demikian, tidak semua partai mengalami pola yang sama.
Qodari menguraikan, pada 2009 PKS meraih sekitar 7,5 persen.
Kemudian, ada kasus korupsi yang menjerat Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq tetapi partai ini relatif mampu bertahan. Raihan di 2014 pun tetap berkisar di angka tujuh persen.
Direktur Eksekutif IndoBarometer M Qodari mengatakan, korupsi merupakan penyebab paling telak yang bisa menurunkan citra partai politik maupun kadernya.
- ICW Muda dan Intelektual Muda Antikorupsi Berdemonstrasi di Gedung KPK, Begini Tuntutannya
- Nasib Bupati Situbondo Karna Suswandi yang Tersangka di KPK
- AHY Ungkap Partai Demokrat Sempat Dijegal Saat Ingin Masuk Pemerintahan
- Perayaan Natal Demokrat, AHY: di Indonesia Semua Agama Bisa Beribadah dengan Tenang
- Desak Mendagri Copot Pj Bupati Lahat, Massa Aksi Sorot Dugaan Korupsi
- DPR Buka Masa Sidang, Legislator PKS Langsung Menyoroti Skandal Pemasangan Pagar Laut