Ingat! Dilarang Main Dukun saat Pilkada

jpnn.com - JAKARTA - Pemilihan kepala daerah 2015 sudah di depan mata. Menyikapi pesta demokrasi ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan semua pihak agar tidak menghalalkan segala cara.
MUI mengharamkan penggunaan cara-cara klenik atau pemanfaatan jasa perdukunan untuk memenangkan pilkada serentak. “Tidak boleh ada perdukunan. Termasuk untuk memuluskan kemenangan dalam setiap kontestasi baik itu pilkada, pileg maupun pilpres,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma’ruf Amin seperti dikutip dari RMOL.co, Minggu (8/11).
Menurutnya, menggunakan cara-cara perdukunan untuk menjatuhkan lawan dalam pilkada sudah ditetapkan bahkan, cara-cara seperti itu sudah lama dilarang dalam Alquran. “Ngapain sih pakai dukun? Sebaiknya (calon) kepala daerah yang maju itu menunjukkan kelebihan yang dimiliki untuk membangun wilayahnya itu,” ujarnya.
Sebaiknya, lanjut Ma’ruf, kepala daerah lebih banyak turun ke bawah mendekati dan mendengarkan rakyatnya. Sebab, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan rakyatnya. “Dan pada pilkada ini kan yang memilih adalah rakyat, maka dekatilah mereka dengan cara-cara yang santun, simpatik dan baik,” sarannya.
Dari pada menggunakan kelenik atau memanfaatkan jasa perdukunan, lanjut Ma’ruf, baiknya yang maju dalam pilkada itu adu program yang prorakyat. “Mereka punya program apa tunjukkan dan adu, jangan pakai klenik lah ngeri dan dosanya besar nggak boleh itu,” tegasnya. (sam/rmol/jpnn)
JAKARTA - Pemilihan kepala daerah 2015 sudah di depan mata. Menyikapi pesta demokrasi ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan semua pihak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bawaslu Banggai Dalami Dugaan Pelanggaran Pemilu di Lokasi PSU
- Mendagri Tito Ungkap Total Anggaran PSU Pilkada 2024 Rp 719 Miliar
- Konflik Tuntas, Gubernur Meki Nawipa Bakal Temui Masyarakat Puncak Jaya
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Abraham Sridjaja Pastikan Perluasan Peran TNI di Jabatan Sipil Tidak Sembarangan
- Budi Sulistyono Pertanyakan Efektivitas Investasi Danareksa di Garuda Indonesia