Ingat Gagal Pileg 2009, Mantan Caleg Terapi di RS
jpnn.com - BOGOR – Hiruk pikuk kampanye pemilu legislatif 2014 memicu beberapa mantan calon anggota legislatif pemilu 2009, kembali mengikuti terapi di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM).
Gegap gempita kampanye kali ini mengembalikan ingatan mereka terhadap kegagalan di pileg sebelumnya.
Kepala Humas RSMM Faridh Fatuti mengungkapkan, sampai saat ini belum ada caleg ataupun pihak keluarga yang sudah memesan kamar. Namun, ada sekitar empat sampai lima pasien yang di pemilu 2009 gagal mencalonkan sebagai caleg, kembali melakukan terapi.
“Setelah ramai-ramainya kampanye, ada beberapa pasien yang dulu pernah di sini, caleg juga, dan mereka balik lagi untuk terapi. Kebanyakan dari mereka teringat masa lalu mereka yang gagal,” ujarnya, kemarin.
Menurutnya, kebanyakan dari mereka terkena gangguan jiwa neurotik yang mengalami rasa cemas dan depresi. ”Biasanya orang yang sudah terkena gangguan neurotik, misalnya, para caleg meminta kembali barang-barang yang sudah mereka berikan saat kampanye,” tambah Faridh.
Sedangkan yang parah yaitu, gangguan psikotik atau yang disebut lost of reality. “Gangguan psikotik ini yang parah. Perkiraannya, satu dari tiga caleg yang gagal akan mengalami gangguan jiwa secara umum, dan 33 persen dari satu orang tersebut mengalami gangguan jiwa berat. Jadi misalnya, jumlah caleg ada 500 orang, lima orang dari mereka pasti mengalami gangguan jiwa,” katanya. (cr27/c)
BOGOR – Hiruk pikuk kampanye pemilu legislatif 2014 memicu beberapa mantan calon anggota legislatif pemilu 2009, kembali mengikuti terapi di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS