Ingat, Hoaks Bisa Berujung Pembunuhan
Karena pembuat hoaks inilah yang sebenarnya pelaku utama. Walau memang untuk menangkap pembuat ini memang harus kerja keras. ”Memang sulit,” terangnya.
Menurutnya, penyebar hoaks dalam undang-undang informasi dan transaksi elektronik (ITE) memang bisa ditangkap. Namun, jangan dijadikan yang utama, sebab penyebar ini biasanya membutuhkan edukasi. ”Diberikan edukasi itu perlu untuk masyarakat awam,” tuturnya.
Hoaks, lanjutnya, memang tidak memandang pendidikan. Entah profesor, doktor atau yang bergelar itu bisa termakan hoaks. ”Karena bila sejak awal sudah ada asumsi, lalu ada informasi yang hoaks, tetap saja disebar. Tapi, tetap perlu untuk edukasi dalam menghindari hoaks,” jelasnya.
Selama ini memang cukup jarang penangkapan terhadap pembuat atau produsen hoaks. Bisa dihitung dengan jari pembuat hoaks yang akhirnya tertangkap, misalnya kelompok Saracen dan Muslim Cyber Arym (MCA). (IDR)
Hoaks penculikan anak di India inilah yang menjadi sebab WhatsApp membatasi jumlah konten yang bisa dishare.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Anggap Pernyataan Budi Arie Hoaks, Tim Pemenangan Pram-Doel Layangkan Somasi
- Jubir Pramono-Rano Pastikan Pernyataan Menkop Budi Arie Hoaks
- Budi Arie Dinilai jadi Korban Hoaks soal Judi Online
- Lawan Hoaks di Indonesia, TikTok Memperkenalkan Fitur Keamanan
- Cabup Empat Lawang Joncik Muhammad Diisukan Meninggal, Teman & Keluarga Menangis