Ingat, Jangan Jadikan HKTI Kendaraan Politik Praktis

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Moeldoko meminta semua pengurus tidak menjadikan organisasi sebagai kendaraan politik praktis.
"Pemilu sudah di depan mata. Saya minta jangan jadikan HKTI kendaraan politik oknum tertentu. Dalam politik praktis, di HKTI dilarang," kata Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, HKTI merupakan organisasi yang bertujuan menyejahterakan rakyat, khususnya para petani di lapisan akar rumput.
Moeldoko juga meminta para anggota HKTI memahami antara politik pangan dan politik praktis.
Jika menyangkut soal politik pangan, HKTI harus maju demi memperjuangkan nasib petani.
"Dalam konteks politik pangan oke. Namun, dalam politik praktis di HKTI dilarang. Dalam rangka politik pangan, HKTI harus perjuangkan para petani," kata Moeldoko.
Moeldoko juga menegaskan kini sudah tidak ada lagi dualisme di puncak pimpinan HKTI.
Karena itu, dia mengajak seluruh pimpinan HKTI seluruh provinsi di Indonesia tidak ragu lagi dalam menjalankan tugasnya.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Moeldoko meminta semua pengurus tidak menjadikan organisasi sebagai kendaraan politik prakti
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Meraup Untung dari Kemacetan Arus Mudik, Pedagang Kopi Keliling Berseliweran
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional
- Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani Meski Realisasi Telah Mencapai 136%