Ingat, Jangan Mau Dipecah Belah Kelompok Penuding Bidah
"Islam yang merangkul kebudayaan. Bukan menghapus atau bahkan merusak kebudayaan yang ada, melainkan memasukkan nilai-nilai Islam ke dalam kebudayaan itu,” ujarnya.
Menurutnya, ada perpaduan antara ritual-ritual lokal dengan Islam. “Sehingga Islam dengan budaya Nusantara saat itu menyatu sangat erat," tegasnya.
Hanya saja, katanya, belakangan ini ada bagian dari kelompok dalam Islam masuk belakangan namun mau menghabisi kebudayaan Nusantara yang sudah islami. Kelompok-kelompok inilah yang merusak tatanan Islam yang sudah damai dan tenteram selama ini.
"Umat Islam harus waspada dan jangan mau dipecah belah oleh kelompok yang sedikit-sedikit bicara bidah," ungkap Gus Nu'man.
Selain itu, Gus Nu’man juga mengingatkan bahwa kelompok pendatang baru itu sudah menjelma menjadi kekuatan politik. Ironisnya, katanya, kelompok itu menjadi inkonsisten saat momentum pilkada.
"Misalnya di Jakarta mengharamkan pemimpin non-muslim, namun di daerah lain partai ini mengusung pemimpin non-muslim. Jadi yang munafik siapa?" ucapnya.(rmol/jpg/ara/jpnn)
Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) kembali menggelar kegiatan religi bernama Ngaji Kebangsaan untuk memupuk nasionalisme. Minggu (26/3), organisasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum