Ingat, Jihad di Zaman Modern Bukan dengan Kekerasan
Apalagi, lanjut Bambang, aksi itu didasari pengertian mereka yang salah tentang makna jihad dan syahid.
Dia menjelaskan, jihad itu harus dalam rangka membela kebenaran di jalan Allah.
Selain itu, jihad di zaman modern dan negara tidak perang seperti Indonesia bukan dengan kekerasan apalagi membunuh.
"Kalau di Indonesia jelas tidak bisa diterapkan istilah jihad dan syahid karena negara kita tidak dalam perang. Jadi, apa yang diusung para pelaku aksi terorisme jelas salah dalam menafsirkan jihad dan syahid," jelas Bambang.
Dia menambahkan, para pelaku teror itu memiliki pemahaman agama Islam yang dangkal serta terbutakan oleh berbagai macam propaganda radikalisme yang menyesatkan.
Bambang menilai peran ulama sangat besar untuk memberikan pemahaman dan pengertian agama Islam yang benar dan rahmatan lil alamin. (jos/jpnn)
Guru Besar Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Bambang Pranowo mengatakan, Indonesia dan Bhinneka Tunggal
Redaktur & Reporter : Ragil
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima