Ingat, Lembaga Survei Bisa Kena Sanksi

jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas mengatakan, lembaga survei dapat dijatuhi sanksi atas dugaan melanggar kode etik survei dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017.
Sanksi diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota.
"Di undang-undang kan kalau terjadi ada satu lembaga diduga melanggar kode etik survei, maka akan diberikan sanksi," ujar Sigit, Jumat (29/7).
Menurut Sigit, ada beberapa sanksi yang dapat dijatuhkan dengan melihat terlebih dahulu status lembaga survei yang ada. Apakah masuk dalam asosiasi atau tidak.
"Kalau di asosiasi maka harus diberikan sanksi oleh asosiasinya. Kalau tidak, maka KPU akan membentuk tim ahli yang akan melihat kemungkinan pelanggaran," ujar Sigit.
Tim ahli kata Sigit, nantinya akan dibentuk dengan beranggotakan kalangan akademisi.
"Sanksinya larangan, tidak boleh survei. Jadi sanksi itu diberikan jika lembaga itu tergabung dalam lembaga survei, tapi kalau tidak kami bentuk tim," ujar Sigit.(gir/jpnn)
JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas mengatakan, lembaga survei dapat dijatuhi sanksi atas dugaan melanggar kode etik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmi Ditunjuk Jadi Jubir PDIP, Basarah Singgung Soal Koordinasi dengan Megawati
- Polda Sumsel Mempertebal Pengamanan PSU Pilkada Empat Lawang
- Polisi Tipu Polisi di Sumut, Widya Pratiwi Desak Reformasi Pola Seleksi Perwira
- MK Perintahkan 24 Daerah Gelar PSU, Gus Khozin Sentil KPU: Tak Profesional!
- MK Batalkan Ade Sugianto Jadi Bupati Tasikmalaya Terpilih, PPP Jabar: Alhamdulillah
- Buntut Pilkada Kukar Harus Diulang, Arief Puyuono Minta DKPP Pecat Seluruh Anggota KPU