Ingat! Mantan Koruptor Tak Bisa Jadi Caleg
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai menerima pendaftaran nama-nama bakal calon anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang akan bertarung di Pemilu 2019, pada 4-17 Juli ini.
Menurut Komisioner KPU Ilham Saputra, penyelenggara pemilu di semua tingkatan kini mulai mempersiapkan diri.
"Kami akan menerima dokumen-dokumen parpol terkait pencalonan. Nanti kami cek, apakah sudah lengkap persyaratannya sesuai PKPU," ujar Ilham di Jakarta, Senin (2/7).
Saat ditanya terkait bakal calon anggota legislatif yang merupakan mantan narapidana korupsi, Ilham menegaskan pihaknya bisa menolak jika ada parpol yang mengusulkan.
"Semua kan kalau ada mantan napi korupsi, ya kami bisa menolak," ucapnya.
Lebih lanjut Ilham mengatakan, larangan mantan terpidana korupsi maju sebagai caleg diatur dalam PKPU 20/2018, Pasal 7 Ayat 1 huruf h. Disebutkan, bakal caleg bukan mantan terpidana bandar narkoba, kejahatan seksual terhadap anak, atau korupsi.
Untuk mengantisipasi lolosnya mantan narapidana sebagai caleg, KPU kata Ilham kemudian, akan mencari data ke pengadilan. Cara ini diyakini bakal efektif, sehingga tidak ada caleg pada Pemilu 2019 mantan terpidana korupsi.
"Untuk hal ini tentu kami akan mencari datanya di pengadilan," pungkas Ilham.(gir/jpnn)
KPU kembali menegaskan bahwa mantan napi kasus korupsi tidak akan lolos dari verifikasi bakal calon anggota legislatif
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Dipecat PDIP dan Gagal Dilantik Jadi DPR, Tia Rahmania Bakal Tempuh Jalur Hukum
- Ini Bocoran Draft PKPU Syarat Pencalonan di Pilkada 2024, Pasal 11 & 15
- Senin, Ada Rapat Penting di DPR terkait Putusan MK soal Pilkada
- DKPP Pecat Ketua KPU, Pimpinan Komisi II: Menurut Saya Ini Sangat Buruk
- Prof Jimly Ingatkan KPU Laksanakan Putusan MK soal Irman Gusman
- Ketua KPU Hasyim Langsung Ngacir Seusai Sidang Dugaan Asusila