Ingat! Munaslub Tak Ada Kaitan dengan Praperadilan Novanto
jpnn.com, JAKARTA - Direktur EmrusCorner Emrus Sihombing menolak pandangan bahwa penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) PG setelah melihat hasil praperadilan Setya Novanto.
Menurut Emrus, pandangan tersebut bisa menimbulkan spekulasi makna bahwa seolah ada relasi sosiologis antara PG dengan perilaku SN yang diduga terlibat tindak pidana korupsi kasus e-KTP.
Emrus mengatakan pandangan tersebut perlu direnungkan mendalam. Sebab, pesan komunikasi politik yang dilontarkan aktor politik sebenarnya sekaligus menjelaskan posisi politiknya dalam suatu "pertarungan" politik. Dengan kata lain, pesan komunikasi politik sarat dengan muatan kepentingan politik.
Menurut Emrus, seharusnya Munaslub tidak boleh dikaitkan dengan hasil praperadilan Novanto. Sejatinya Munaslub harus dilihat sebagai kebutuhan memperbaiki citra Partai Golkar karena penilaian masyarakat yang kurang produktif yang bertebar di berbagai sosial media dan ekektabilitas yang menurun berdasarkan hasil survei oleh sebuah lembaga pekan ini.
“Dari aspek komunikasi pemasaran politik, munaslub yang menghasilkan tim kepemimpinan baru sebagai titik awal yang sangat baik me-rebranding partai," katanya, Jumat (1/12).
Selain itu, lanjut dia, dugaan Novanto terlibat kasus e-KTP sebagai tindakan personal, tidak ada kaitan dengan partai.
“Sejauh ini saya belum melihat ada korelasi antara dugaan korupsi yang melibatkan nama SN dengan PG," ungkapnya.
Karena itu, Emrus mengatakan, jika munaslub dikaitkan dengan hasil praperadilan maka bisa menimbulkan berbagai persepsi yang kurang produktif terhadap PG.
Seharusnya Munaslub tidak boleh dikaitkan dengan hasil praperadilan Novanto. Sejatinya Munaslub harus dilihat sebagai kebutuhan memperbaiki citra Partai Golkar
- Rekonsolidasi Partai Golkar Dipastikan Tidak Ganggu Stabilitas Nasional & Soliditas KIM
- Idrus Marham Yakin Bahlil Terpilih Secara Aklamasi jadi Ketum Golkar
- Ilham Permana: Bagi AMPG, Tidak Ada Alasan Dilaksanakannya Munaslub Golkar
- Pesan Jusuf Kalla untuk Elite Golkar yang Ngebet Ada Munaslub, Tegas
- Yang Ingin Jadi Ketum Golkar, Jusuf Kalla: Jangan Harap kalau Tak Punya Modal Rp 600 Miliar
- Pendukung Wacana Munaslub Golkar Harus Tahu, JK Punya Sikap Begini