Ingat, PDIP Ogah Lindungi Fahmi Habsy Si Terduga Otak Suap Bakamla
jpnn.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa partainya tak akan melindungi kader yang terseret kasus korupsi. Pernyataan Hasto itu sebagai respons atas kabar yang menyebut kader PDIP bernama Ali Fahmi Habsyi sebagai otak suap proyek di Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Hasto mengatakan, kabar bahwa ada kader PDIP bermain proyek Bakamla memang mengejutkannya. Karenanya, Hasto langsung mengecek dokumen tentang catatan keanggotaan.
"Dalam catatan kesekretariatan partai, yang bersangkutan memang pernah aktif di partai pada tahun 2008 sampai dengan 2009. Setelah itu tidak begitu aktif sehingga apa yang dilakukan murni atas nama pribadi dan tidak ada keterkaitan dengan partai," kata Hasto.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, jika fakta-fakta persidangan memang menunjukkan peran Fahmi dalam kasus suap Bakamla, maka PDIP sudah memiliki prosedur tetap untuk menyikapinya. Yakni membiarkan kader yang terseret kasus korupsi untuk menghadapi proses hukum.
"PDI Perjuangan tidak akan memberikan bantuan advokasi hukum, sebab proses hukum perlu ditegakkan tanpa pandang bulu," tegasnya.
Selain itu Hasto juga meminta Fahmi untuk memenuhi panggilan KPK. Sebab, sudah beberapa kali Fahmi mangkir.
Padahal, kata Hasto, kehadiran Fahmi akan memperjelas persoalan. “Saudara Fahmi seharusnya menunjukkan kewajibannya sebagai warga negara untuk taat hukum dengan memenuhi panggilan KPK,” tandasnya.
Hasto juga mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu berpesan bahwa partai pemenang Pemilu 2004 itu dibangun dengan susah payah. “Jadi jangan menyalahgunakan kepercayaan rakyat," ujar politikus asal Yogyakarta itu menirukan pesan Megawati.(ara/jpnn)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa partainya tak akan melindungi kader yang terseret kasus korupsi. Pernyataan
Redaktur & Reporter : Antoni
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor
- 2 Bos PT Damon Indonesia Berkah Diduga Jadi Makelar Pengadaan Bansos Presiden
- KPK Dalami ke Mana Saja Wali Kota Semarang Mbak Ita Menukar Uang
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak