Ingat! PNS Belum Merata, Banyak yang Bergantung kepada Honorer
Di sisi lain, memberi peluang pegawai honorer ikut seleksi CPNS atau PPPK juga belum sepenuhnya menjadi solusi. Sebab, ada persoalan pada batasan usia dan kemampuan teknis mereka menjalani tes.
Menurut Tama, bagi honorer tua kemungkinan besar akan kalah bersaing dengan yang muda dalam menjawab soal, termasuk ketangkasan menggunakan teknologi.
"Sementara, tenaga honorer tidak hanya berpengalaman, tetapi juga sudah teruji pengabdian dan dedikasinya terhadap pekerjaan yang diembannya," ujar dia.
Tama juga menyebut pemerintah harus mempertimbangkan kesiapan kementerian/ lembaga, termasuk pemerintahan daerah menghapus honorer, karena berpotensi pincangnya pelayanan publik.
Baca Juga: Penghapusan Honorer, Bagaimana Nasib 5.000 Pegawai Non-ASN di Semarang?
Sebab, hingga kini banyak lembaga negara dan pemerintahan yang bergantung kepada tenaga honorer dalam memberikan pelayanan publik, salah satunya bidang pendidikan.
"Kebutuhan guru PNS belum merata di Indonesia, masih banyak yang tergantung kepada guru honorer," ucapnya.
Maka dari itu, Tama mewanti-wanti pemerintah agar berhati-hati melakukan penghapusan honorer pada 2023.
Tama S Langkun minta pemerintah berhati-hati soal penghapusan honorer karena PNS belum merata. Banyak yang bergantung kepada tenaga honorer, termasuk guru.
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- Penjelasan BKN soal Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Honorer K2 Bisa Senang Nih
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru