Ingat!!! Rakyat Tak Bisa Dipaksa Untuk Memilih
jpnn.com - JAKARTA - Rakyat tidak bisa dipaksa memilih dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Karena hal tersebut merupakan hak.
Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, satu-satunya upaya yang mungkin dapat dioptimalkan yaitu menggugah kepedulian memilih merupakan hak untuk menentukan pemimpin yang tepat membawa perubahan.
"Itu kan hak rakyat untuk memilih atau tidak. Tinggal bagaimana kita mendorong rakyat berpartisipasi secara maksimal," ujar Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Soedarmo, Rabu (15/12).
Selain menggugah rasa kepedulian masyarakat, di sisi lain juga perlu ada pembenahan-pembanahan. Misalnya dari sisi pasangan calon kepala daerah, sangat baik kalau benar-benar dikenal masyarakat dan memiliki latarbelakang yang mampu membawa perubahan,
Karena menurut Soedarmo, salah satu penyebab rendahnya tingkat partisipasi masyarakat pada pilkada di beberapa daerah, bisa saja akibat faktor calon.
"Mungkin calonnya tidak seperti yang diharapkan masyarakat. Mungkin juga karena masyarakat belum paham, belum tahu ada pilkada. Jadi faktornya banyak," ujar Soedarmo.(gir/jpnn)
JAKARTA - Rakyat tidak bisa dipaksa memilih dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Karena hal tersebut merupakan hak. Untuk meningkatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center
- Ribuan Peserta Hadiri Kampanye Akbar Paslon Sendi-Melli
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Kampanye Akbar Robinsar-Fajar, Puluhan Ribu Massa Berkumpul di Lapangan Bukit Cilegon Asri