Ingat, Santri Punya Peran Vital bagi Revolusi Mental
jpnn.com - JAKARTA - Untuk kedua kalinya Indonesia memperingati Hari Santri Nasional, Sabtu (22/10). Peringatan itu merujuk pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sejak awal menyuarakan perlunya Hari Santri Nasional menganggap santri merupakan aset penting bangsa. Menurut Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, jumlah santri yang mencapai jutaan dengan sebaran hingga ke berbagai daerah merupakan potensi yang bisa dioptimalkan.
“Santri dengan karakternya yang adaptif, ulet, dan tekun berjuang bisa menjadi aktor penting memajukan bangsa dan menjawab persaingan global," ujar Karding dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Minggu (23/10).
Anggota Komisi III DPR itu menambahkan, para santri hidup dalam berbagai tempaan. Mereka tidak saja dibekali ilmu agama dan pengetahuan umum, namun juga pendidikan moral serta budi pekerti.
Karenanya, lanjut Karding, tidak berlebihan jika santri dijadikan sebagai salah satu tulang punggung dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Bahkan santri, katanya, punya posisi penting dalam mewujudkan revolusi mental dan mewujudkan program Nawacita yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Karding menambahkan bahwa untuk memulai langkah itu, pemerintah bisa mengawalinya dengan cara menguatkan pesantren sebagai institusi pendidikan bangsa. Pesantren sebagai kawah candradimuka para santri perlu mendapat dukungan nyata baik secara moril, materil, maupun legislasi.
Menurut Karding, keputusan Presiden Jokowi yang telah menetapkan Hari Santri Nasional merupakan wujud nyata penghargaan negara atas eksistensi dan kontribusi kaum santri yang sebelumnya terabaikan. "Suara santri juga perlu didengar dalam wacana pembangunan," katanya.
Karding juga mengatakan, Hari Santri Nasional menjadi penegasan bahwa santri bukanlah kaum pinggiran dalam dunia pendidikan di Tanah Air. "Kini peran santri kembali meruap ke permukaan," katanya.(cr2/JPG)
JAKARTA - Untuk kedua kalinya Indonesia memperingati Hari Santri Nasional, Sabtu (22/10). Peringatan itu merujuk pada Keputusan Presiden (Keppres)
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- Dukung Program Prabowo, Polisi Bersama Jurnalis Gelar Uji Coba Makan Siang Bergizi di Sekolah
- Kisruh di Apartemen Graha Cempaka Mas, Warga Ngadu ke Pj Gubernur Jakarta
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta