Ingat, Sejumlah Mantan Teroris Indonesia Pernah Berjuang di Afghanistan

"Kita harus memagari anak-anak muda, warga kita dengan benteng ideologi,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan kemajuan teknologi informasi menyebabkan paham-paham radikal kian mudah menyusup ke pikiran masyarakat.
Pasalnya, berbagai informasi mengenai paham-paham itu dapat dengan mudah diakses lewat gawai.
“Jarak dan waktu bukan lagi hambatan dan kendala (bagi kelompok radikal menyebarkan paham-paham ekstrem),” katanya.
Dia juga menyebut seluruh rakyat Indonesia perlu mendapatkan suntikan vaksin ideologi di samping vaksinasi COVID-19.
Vaksinasi ideologi merupakan metafora untuk langkah-langkah yang dapat memperkuat kesetiaan dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila.
Vaksinasi ideologi, menurut Bamsoet, menjadi salah satu cara menekan penyebaran paham radikal di Tanah Air.
Paham radikal wajib diwaspadai oleh seluruh pihak, karena menurut dia, pemikiran-pemikiran yang ekstrem merupakan salah satu akar tumbuhnya terorisme di dalam negeri.
Bambang Soesatyo mengingatkan sejumlah mantan teroris Indonesia pernah mengikuti pelatihan dan berjuang di Afghanistan.
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina