Ingat, Sejumlah Mantan Teroris Indonesia Pernah Berjuang di Afghanistan
“Radikalisme merupakan embrio terorisme. Radikalisme merupakan sikap-sikap yang frontal, bahkan revolusioner yang menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan dan aksi-aksi yang ekstrem,” ujar Bamsoet.
Terkait itu, dia menyampaikan pandemi COVID-19 berpotensi membantu tumbuh-kembangnya paham radikalisme di Tanah Air.
Pasalnya, pandemi menyebabkan tingkat kemiskinan dan pengangguran naik, sementara dua itu kerap jadi alasan bagi beberapa pihak untuk menerima paham radikal sebagai sebuah pelarian dan solusi instan atas masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
“Tantangan menghadapi radikalisme di Indonesia tidak mudah, karena tekanan dan beban kehidupan yang dirasakan semakin sulit dan berat, terutama saat pandemi ini sangat berpotensi mendorong tumbuh suburnya paham radikal sebagai solusi instan dan pelarian dari berbagai persoalan,” pungkas Bamsoet.(Antara/jpnn)
Bambang Soesatyo mengingatkan sejumlah mantan teroris Indonesia pernah mengikuti pelatihan dan berjuang di Afghanistan.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting