Ingat, Serangan Fajar Bisa Picu Konflik Pilkada
jpnn.com - JAKARTA – Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Polpum Kemendagri) Mayjen Soedarmo mengingatkan semua pihak agar mewaspadai kemungkinan adanya politik uang dalam masa tenang dan beberapa jam jelang pemungutan suara pilkada serentak 9 Desember 2015.
Pasalnya, menurut mantan pejabat di Badan Intelijen Negara (BIN) itu, politik uang bisa menjadi pemicu konflik dalam pilkada.
“Di masa tenang yang perlu diwaspadai itu antara lain politik uang, sabotase, dan kejahatan-kejahatan konvensional lainnya,” ujar Soedarmo.
Lebih lanjut dikatakan, khusus pada hari pemungutan suara, banyak hal lagi yang perlu mendapat perhatian guna mencegah terjadinya konflik.
Kerawanan-kerawanan yang terjadi antara lain serangan fajar dan protes dari massa pendukung calon yang bisa memicu keributan.
“Termasuk juga ancaman atau intimidasi, terorisme, dan perusakan dan pembakaran oleh kelompok massa pendukung yang kecewa terhadap hasil penghitungan suara,” pesan Soedarmo.
Khusus saat penghitungan suara, yang perlu mendapat perhatian khusus karena berpotensi besar memicu konflik adalah kecurangan modus manipulasi dan penggelumbungan hasil penghitungan suara. (sam/jpnn)
JAKARTA – Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Polpum Kemendagri) Mayjen Soedarmo mengingatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Hasil Pilkada 8 Daerah dengan Calon Tunggal Digugat ke MK, Pertanda Apa?
- Banyak Banget, Ada 312 Hasil Pilkada yang Digugat ke Mahkamah Konstitusi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Prabowo Subianto jadi Teladan Masyarakat untuk Gigih Berjuang Capai Mimpi