Ingat! TNI Tidak Tinggal Diam
jpnn.com, JAKARTA - Satu bulan terakhir, telah terjadi tiga insiden penyerangan yang menyasar prajurit TNI.
Yakni penusukan Prada Ananda Puji Santoso (Jakarta), penikaman Serda Musaini (Riau), dan pengeroyokan Prada Yanuar Setiawan (Bali).
Nahas, nyawa dua nama terakhir tidak dapat diselamatkan. Menyikapi hal itu, TNI AD melakukan evaluasi untuk mengambil langkah.
Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono sudah memberi instruksi agar matra angkatan darat memberi perhatian terhadap insiden penyerangan prajurit TNI AD.
”Dari TNI AD secara internal akan menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi situasi seperti ini,” terang dia ditemui kemarin (10/7).
Pria yang akrab dipanggil Denny itu mengakui, instansinya memang tidak memiliki kewenangan bersentuhan dengan penegakan hukum terhadap pelaku penyerangan.
Namun, mereka tidak lantas tinggal diam. Sebab, penyerangan tersebut dilakukan oleh kelompok yang juga mengganggu kenyamanan masyarakat.
”Laporan gangguan geng motor kecenderungannya meningkat,” kata dia.
Satu bulan terakhir, telah terjadi tiga insiden penyerangan yang menyasar prajurit TNI.
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Di Hadapan Menhan-Panglima TNI, Legislator Bicara Kasus di Sumut, Prajurit Jangan Terpancing
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas