Ingatkan DPR agar Angket ke Yasonna Jangan Sampai Kandas
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, mendorong anggota DPR dari sejumlah fraksi yang menggulirkan hak angket terhadap Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) Yassona Laoly untuk terus melanjutkan penggunaan salah satu hak istimewa para wakil rakyat itu. Sebab, penggunaan hak angket merupakan wujud komitmen wakil rakyat dalam menjalankan amanat konstitusi.
Menurut Said, keputusan Yasonna terhadap kepengurusan PPP dan Partai Golkar memang berbau kontroversi. Karena itu, sesuai Pasal 20A UUD 1945 maka DPR dapat mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan.
"Dalam aturan kan ditetapkan DPR memiliki tiga fungsi. Di antaranya fungsi pengawasan yang pelaksanaannya dapat dilakukan melalui penggunaan hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat," katanya, Minggu (29/3) malam.
Said menegaskan, wajar waja bila DPR menggunakan hak angket maupun interpelasi dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap kebijakan pemerintah yang penting, strategis dan berdampak luas dalam kehidupan bernegara. Sebab, hal itu justru menunjukkan DPR memang bekerja.
"Di balik keputusan menkumham pada kasus PPP dan Golkar, dalam pandangan saya mengandung persoalan yang tergolong penting, strategis, dan berdampak luas dalam kehidupan bernegara. Karena bertalian dengan prospek kehidupan berdemokrasi kita," katanya.
Said mencontohkan, dalam putusan PTUN Jakarta untuk perkara PPP disebutkan secara tegas bahwa pemerintah terbukti telah melakukan intervensi dalam persoalan internal partai berlambang Ka’bah itu. Jika pemerintah sudah berani melakukan intervensi terhadap partai politik, lanjut Said, maka keberlangsungan demokrasi Indonesia berada dalam ancaman.
Oleh sebab itu Said menilai sangat tepat pengguliran hak angket oleh DPR terkait kebijakan menkumham. "Ada yang bertanya, apakah hak angket bisa diajukan terhadap menteri? Jawabnya bisa saja. Sebab yang disebut pemerintah itu adalah Presiden beserta para menteri. Artinya menteri adalah bagian dari pemerintah," katanya.
Meski begitu Said berharap pengguliran hak angket jangan hanya menjadi alat bargaining partai-partai pengusung angket kepada pemerintah, apalagi sekadar gertak sambal saja, seperti pada wacana hak interpelasi BBM yang tempo hari keras disuarakan oleh DPR, namun akhirnya hilang begitu saja.(gir/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, mendorong anggota DPR dari sejumlah fraksi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Farhan–Erwin Tetap Kawal Penghitungan Suara di KPU
- Kubu RK-Suswono Sudah Bicara Strategi Menghadapi Pilkada Jakarta 2024 Putaran Kedua
- Hasil Quick Count Pilkada Belitung Timur, Kamarudin Muten-Khairil Anwar Unggul 65,77 persen
- Halau Massa, Kapolres Dipanah Salah Satu Pendukung Paslon Bupati
- Indikator: Data QC 100 Persen, Hasil Pilbup Cianjur Belum Bisa Disimpulkan
- Unggul di Berbagai Distrik, Kandidat MP3 Klaim Menang Pilkada Mimika 2024