Ingatkan Jokowi Tak Gandeng Cawapres Neolib
JAKARTA - Ketua DPP NasDem, Zulfan Lindan menilai Prabowo Subianto dan Joko Widodo merupakan figur calon presiden yang memang sudah pantas untuk dipilih pada pemilu presiden (pilpres) mendatang. Namun, dibutuhkan pendamping untuk menutupi kelemahan kedua calon presiden (capres) sehingga jika kelak terpilih bisa.
"Tugas yang mendesak saat ini adalah menentukan siapa figur yang cocok untuk mendampingi Prabowo atau Jokowi untuk menutupi kelemahannya berdua," kata Zulfan di acara diskusi "Capres-Cawapres Pro-Rakyat" di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (25/4).
Jokowi, lanjut Zulfan, perlu orang yang kuat tapi punya sikap yang jelas-jelas berpihak kepada rakyat dan berkomitmen menjalankan pikiran-pikiran Bung Karno. "Yang paham akan pikiran Bung Karno itu adalah Rizal Ramli," ujar Zulfan.
Namun mantan politikus PDIP itu juga mengingatkan bahwa Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri harus hati-hati menentukan cawapres PDI-P. "Jangan sampai salah pilih sehingga capres PDIP Jokowi didampingi oleh cawapres neolib. Padahal PDI-P bercita-cita ingin mewujudkan mimpi Bung Karno terhadap Bangsa Indonesia," cetusnya.
Zulfan juga mengatakan, Megawati saat jadi presiden pernah punya pembantu ekonomi di kabinet yang dikenal sebagai tokoh yang tak sejalan dengan ideologi Bung Karno. Yakni Boediono di kursi menteri keuangan dan Dorodjatun Kuntjoro-Jakti di posisi menko perekonomian.
"Paham ekonomi mereka berdua berseberangan dengan visi ekonomi Bung Karno. Rusak kan pemerintahan jadinya," ungkap Zulfan.(fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua DPP NasDem, Zulfan Lindan menilai Prabowo Subianto dan Joko Widodo merupakan figur calon presiden yang memang sudah pantas untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kecam Survey OCCRP yang Serang Jokowi, Golkar Singgung PDI Perjuangan
- Polda Papua Pecat 26 Polisi Selama 2024, Salah Satunya Sudah Bergabung dengan KKB
- Situs Megalitik Gunung Padang Diusulkan Jadi Warisan Dunia UNESCO
- Polri Moncer di 2024, Edi: Tetap Dibutuhkan Pengawasan yang Kuat
- Istana Tegaskan Belanja Kebutuhan Sehari-hari di Warung & Supermarket Tak Kena PPN 12 Persen
- BKN Sebut Pengumuman Kelulusan PPPK Teknis & Nakes Hampir Tuntas, Guru Kapan?