Ingatkan Jokowi Tak Pilih Jaksa Agung Berlatar Politikus
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo diingatkan agar tidak menunjuk Jaksa Agung berlatar belakang kader partai politik. Pasalnya, Jaksa Agung dari politikus akan memunculkan konflik kepentingan.
Peringatan itu disampaikan mantan Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung, Chaerul Imam dalam diskusi bertajuk "Polemik Calon Jaksa Agung asal Parpol", di Cikini Jakarta Pusat, Minggu (2/10). “Pernah kita dapat Jaksa Agung orang parpol. Kasus yang menyangkut parpol dia akhirnya di-SP3 (surat perintah penghentian penyidikan, red)," katanya.
Chaerul mengakui, SP3 yang merupakan kewenangan Jaksa Agung memang bisa saja dibuka lagi. "Tapi, kita harus berhati-hati," jelasnya.
Dia mengatakan, di seluruh dunia, Jaksa Agung merupakan penuntut umum tertinggi. Dalam pasal 1 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) juga dikatakan bahwa penuntut umum adalah jaksa.
Dia menambahkan, dalam UU Kejaksaan dikatakan bahwa jaksa adalah seorang sarjana hukum yang lulus dari pendidikan pelatihan pembentukan jaksa. "Kalau dilihat dari situ, penuntut umum tertinggi kalau bukan kejaksaan, ya tidak legimate," ujarnya.
Bagaimana jika Jaksa Agung adalah pensiunan jaksa yang kemudian masuk parpol? Menurut Chaerul, di satu sisi memang orang tersebut menguasai betul otonomi kejaksaan. "Tapi, khawatir kalau diintervensi," ungkapnya.
Chaerul menjelaskan, intervensi bisa dilakukan dengan macam-macam cara seperti politik, diimingi jabatan, uang, wanita. "Apapun bisa dilakukan. Kita meminimalisir intervensi dengan mempolitisasi perkara. Jangan sampai terjadi," paparnya.
Sedangan akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hajar mengatakan, boleh saja Jaksa Agung dari internal kejaksaan. Namun, katanya, persoalan akan muncul jika Jaksa Agung harus melakukan penegakan hukum di internal kejaksaan
JAKARTA - Presiden Joko Widodo diingatkan agar tidak menunjuk Jaksa Agung berlatar belakang kader partai politik. Pasalnya, Jaksa Agung dari politikus
- Kasus Mahasiswi UPI Tewas Terjatuh dari Gedung, Polisi Singgung soal Asmara
- Kapal Mati Mesin di Perairan Wanci, Penumpang Dievakuasi Tim SAR Wakatobi
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI
- Perkuat Komiditas Pangan, Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial
- Kasus Kematian Mahasiswi UPI, Ajeng Sempat Terlibat Cekcok dengan Mantan Kekasihnya
- Penyebab Mahasiswa UPI Tewas di Gymnasium, Kapolrestabes Bandung: Kasus ini Prosesnya Ditutup