Ingatkan KPU Tak Persulit Warga untuk Gunakan Hak Pilih

jpnn.com - JAKARTA - Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar benar-benar menjamin warga negara yang berhak memilih bisa menggunakan hak pilihnya di pemilu presiden. KPU diingatkan agar mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan warga yang tidak masuk daftar pemilih tetap (DPT) bisa memilih cukup dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).
Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Ferry Mursydan Baldan menyatakan bahwa tugas KPU adalah mengatur agar warga negara bisa menggunakan hak pilih. “Bukan mempersulit. Sesuai putusan MK, maka KTP menjadi alat yang sah bagi penduduk untuk menggunakan hak pilih mereka, apalagi sekarang sudah ada KTP nasional berupa e-KTP,” kata Ferry di Jakarta, Minggu (6/7).
Menurutnya, jika KPU tak mengakui e-KTP sebagai identitas yang sah bagi pemilih maka hanya ada dua kemungkinan. Yakni KPU tidak patuh pada putusan MK, atau e-KTP ternyata dianggap bukan program nasional.
Mantan pimpinan Pansus RUU Pemilu itu menegaskan, semestinya dengan e-KTP maka setiap penduduk Indonesia dapat menggunakan hak pilihnya di mana saja. Sebab, kata Ferry, surat panggilan atau undangan dari penyelenggara pemilu bagi warga hanyalah untuk mengatur ketertiban di TPS agar tidak terjadi penumpukan.
“Surat panggilan atau undangan dari KPU bukanlah satu-satunya alat yang sah bagi warga untuk menggunakan hak pilih. Jadi KPU yang harusnya proaktif melakukan sosialisasi agar masyarakat tahu bahwa hanya dengan KTP tanpa undangan dari KPU mereka tetap bisa menggunakan hak pilih,” pungkas mantan pimpinan Komisi II DPR itu.(ara/jpnn)
JAKARTA - Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar benar-benar menjamin warga negara yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pilkada Kabupaten Serang Diulang, Ratu Zakiyah-Najib Batal Menang
- Aklamasi, AHY Jadi Ketum Demokrat Lagi, SBY Ketua Majelis Tinggi
- Megawati Keluarkan Surat Tugas Baru, Basarah dan Ronny Talapessy Jadi Jubir
- Tanggapi Aksi #IndonesiaGelap, PSI: Menurut Data, Indonesia Sangat Cerah
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden