Ingatkan Politikus Perkaya Wawasan, Bu Chusnul: Jangan Baca Doraemon
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Chusnul Mari'yah mendorong para perempuan yang aktif di politik terus memperkaya wawasan dengan membaca buku.
Dosen di Universitas Indonesia itu mengatakan, aktivis politik tidak semestinya menggunakan pendekatan ala Doraemon dalam memahami berbagai persoalan bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
Chusnul mengungkapkan itu dalam Orientasi Kemimpinan (OKE) API Gelora bertema Perempuan di Tengah Digitalisasi Demokrasi yang diselenggarakan Partai Gelombang Rakyat Indonesia, Sabtu (15/8).
"Yang dibaca jangan Doraemon. Kalau Anda tidak bisa membaca (narasi, red), Anda bukan pemimpin yang baik, you are not a leader," kata Chusnul.
Doraemon merupakan karakter fiksi berbentuk kucing dalam film animasi buatan Jepang. Doraemon yang memiliki kantong ajaib amat populer di kalangan anak-anak Indonesia.
Lebih lanjut Chusnul mengatakan, aktivis perempuan di partai perlu memiliki kemampuan membaca persoalan yang dihadapi bangsa dan rakyatnya. Dengan begitu, kaum hawa bukan sekadar sebagai pelengkap untuk memenuhi syarat kuota keterwakilan perempuan dalam politik.
"Bagaimana Anda membangun narasi soal persoalan bangsa, sementara tidak mempunyai kemampuan komunikasi membaca. Makanya ketika ditanya wartawan, jawabannya a,i,u,e,o," ujar Chusnul.
Perempuan Indonesia, kata dia, harus sadar diri dalam meningkatkan kemampuannya dalam berpolitik. Di sisi lain, perekrutan perempuan ke partai juga perlu memikirkan sisi kualitas.
Mantan anggota KPU Chusnul Mariyah berharap aktivis partai memperkaya narasi dengan membaca banyak buku.
- Fitti Pants Meluncurkan Produk Edisi Doraemon
- Pasangan Ruksamin-Sjafei Diprediksi Jadi Kuda Hitam di Pilgub Sultra
- Demi Jatim Lebih Sejahtera, Partai Gelora Sampaikan Dukungan Penuh pada Khofifah-Emil
- RUU Pilkada Batal Disahkan DPR RI, Relawan Jokowi-Prabowo Ajak Masyarakat Lakukan Ini
- Putusan MK soal Pilkada Melambungkan Nama Fahri Hamzah di X
- PDIP Akui Putusan MK soal Pilkada Jadi Angin Segar Buat Demokrasi