Ingatkan Polri tak Sepelekan Laporan Penculikan Husni
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Malik melaporkan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M. Taufik ke Bareskrim Polri, Senin (11/8) dini hari. Laporan itu buntut dari pernyataan ancaman penculikan terhadap Husni yang dilancarkan Taufik saat berorasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi beberapa waktu lalu.
Saat melapor, Ketua KPU didampingi enam orang Komisioner KPU lainnya, Arief Budiman, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Jury Ardiantoro, Sigit Pamungkas, Ida Budhiati dan Hadar Nafis Gumay.
Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie dikonfirmasi Senin (11/8) pagi, belum memberikan jawaban terkait laporan ini.
Sementara, Indonesia Police Watch mendukung langkah tujuh Komisioner KPU melaporkan Taufik. Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan ancaman penculikan itu tidak bisa dianggap sepele.
"Mengingat kasus penculikan masih merupakan sebuah kejahatan yang menakutkan di Indonesia," kata Neta, Senin (11/8).
Selain itu, kasus-kasus penculikan yang bersifat kriminal murni masih terus terjadi di negeri ini. Sementara kejahatan penculikan yang bernuansa politik masih menjadi trauma tersendiri bagi bangsa Indonesia.
"Mengingat masih banyak aktivis yang diculik pada 1998 hingga kini belum kembali dan masih hilang," ujarnya.
Sebab itu, kata Neta, ancaman penculikan yang dilakukan Ketua Gerindra Jakarta tersebut merupakan sebuah kejahatan politik tingkat tinggi.
JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Malik melaporkan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M. Taufik ke Bareskrim Polri, Senin (11/8)
- Menjelang Peringatan Hari Dharma Samudera, KSAL Pimpin Ziarah di TMP Kalibata
- Kemensos Salurkan Bantuan untuk Lansia Terdampak Longsor di Boyolali
- Kick-Off Meeting Program & Anggaran 2025, Dirjen Bina Adwil Minta Jajaran Sukseskan Asta Cita
- Bambang Widjanarko PKPN Singgung soal Evaluasi Kabinet Merah Putih
- Ide Terobosan Seleksi PPPK 2024, Formasi Kosong Dialihkan Saja
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Target Belum Tercapai