Ingatlah Pesan Jokowi, Fitnah dan Provokasi di Medsos Tak Islami
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali mengeluhkan media sosial yang kini dipenuhi umpatan, salin mecerca, hingga berisi ancaman. Menurutnya, hal itu bukan saja tidak mecerminkan kepribadian Indonesia, tapi juga tidak islami.
Jokowi -sapaan Joko Widodo- mengatakan hal itu saat menyampaikan kata sambutan pada Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Asrama Haji Pondok Gede, Minggu (13/11). Menurutnya, hal yang harus diingat bahwa Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia tak semestinya saling fitnah dan menghujat di media sosial.
"Kalau yang bahasa yang sudah dengan kata-kata yang bunuh, ada yang bantai, ini apa ini? Mau ke mana, itu bukan tata nilai islami, bukan nilai bangsa Indonesia," ujar Jokowi.
Karenanya mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap kepada seluruh kader PPP membantu menciptakan suasana sejuk di medsos. Caranya, sambungnya, adalah dengan mengunggah syiar-syiar agama yang menyejukkan ataupun postingan yang menghibur.
"Gunakan media sosia untuk syiar dan dakwah. Ajaklah masyarakat ke sana," pungkasnya.
Bukan kali ini saja Jokowi mengeluhkan soal medsos yang dipenuhi kata-kata tak pantas. Sebelumnya, Jokowi saat menghadiri peringatan 90 tahun berdirinya Pondok Gontor di Ponorogo, Jawa Timur pada September lalu juga menyinggung kalimat-kalimat di medsos yang sama sekali tak mencerminkan tindakan islami.
Hal serupa ditegaskan Jokowi saat menghadiri Silaturahim Nasional Ulama dan Rakyat yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sabtu (12/11). “Isinya saling menghujat, isinya saling mengejek, isinya memaki, isinya banyak yang fitnah, isinya adu domba, isinya memprovokasi," ujar Jokowi sebagaimana dikutip situs Sekretariat Kabinet.(cr2/JPG/ara/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali mengeluhkan media sosial yang kini dipenuhi umpatan, salin mecerca, hingga berisi ancaman. Menurutnya, hal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Proses Laporan Dugaan Korupsi Aset Pemkab Kutai Timur di Jakarta
- Kantor Imigrasi Jakpus Deportasi 14 WNA yang Langgar Izin Tinggal
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- Demi Berantas Judi Online, Prabowo Sampai 3 Kali Panggil Menkomdigi
- Harakah Majelis Taklim Deklarasi Setop Kekerasan pada Perempuan-Anak
- Guru Honorer Supriyani dan Orang Tua Korban Berdamai, Lihat