Inggris Akui Minyak Dibarter Bomber
Partai Konservatif Minta Penyelidikan Independen
Minggu, 06 September 2009 – 14:58 WIB
Dokumen yang diterbitkan pemerintah menunjukkan bahwa Jack Straw, pada awalnya mencoba untuk memastikan bahwa urusan al-Megrahi terlepas dari perjanjian tahanan dengan Lybia. Namun pada Desember 2007, Jack Straw berubah pikiran.
Ia menulis surat ke mitra kerjanya di Skotlandia, yang menyebut negosiasi yang lebih luas dengan Libya sedang mencapai tahap krisis dan sebuah kesepakatan menyeluruhnya adalah kepentingan yang luar biasa bagi Inggris.
Tak lama, Libya meratifikasi perjanjian eksplorasi senilai USD 900 juta dengan BP. Jumat lalu, perusahaan minyak tersebut mengakui telah mendesak pemerintah Inggris untuk menandatangani kesepakatan pemindahan tahanan. Namun ditegaskan pula bahwa bukan al-Megrahi saja yang menjadi bagian pembicaraan.
Jack Straw mengatakan, bahwa Gordon Brown tidak terlibat dalam negosiasi tentang perjanjian tahanan. "Saya jelas tidak berbicara pada PM. Tidak ada jejak dokumen yang mengarah keterlibatannya," tandasnya.(ara/jpnn)
LONDON – Kabar bahwa urusan minyak menjadi pertimbangan dalam kesepakatan pembebasan pembom pesawat Pan Am di Bandara Lockerbie, Abdel Baset
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer