Inggris Dilanda Corona, Bekas Hanggar Dijadikan Kamar Mayat Darurat
jpnn.com, OXFORDSHIRE - Inggris mulai berancang-ancang untuk mengantisipasi lonjakan korban jiwa akibar virus corona (COVID-19). Hanggar milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris atau Royal Air Force (RAF) pun disulap menjadi kamar mayat berukuran besar yang bisa menampung ribuan jenazah.
RAF memiliki hanggar lawas di Uppey Heyford, Oxfordshire. Hanggar peninggalan era Perang Dunia II itu sudah tak dipakai lagi sejak 1993.
Di dalam hanggar itu telah dilengkapi tempat meletakkan jenazah berupa rangkaian pipa yang dilengkapi alas berwarna biru. “Pengerjaannya dilakukan sepanjang waktu agar segalanya siap,” ujar sumber Daily Mirror.
Juru bicara Dewan Kota Praja Oxfordshire mengatakan bahwa penyiapan fasilitas kamar mayat tambahan selama masa darurat itu merupakan bagian dari rencana kontingensi. “Fasilitas ini sedang disiapkan dan akan digunakan bila diperlukan,” ujarnya.
Pihak berwenang di Oxfordshire menjamin jenazah yang nantinya dimasukkan ke kamar mayat darurat itu akan diperlakukan sebagaimana semestinya. “Akan ada komitmen kuat kepada martabat dan rasa hormat yang diperlukan dalam berurusan dengan yang meninggal ataupun keluarga yang ditinggalkan, termasuk semua agama dan tradisi,” ujarnya.
Mengacu data worldometer, jumlah kasus COVID-19 di Inggris per Senin (6/4) pagi ini sudah mencapai 47.806. Adapun angka kematiannya untuk sementara sudah 4.934.(mirror/ara/jpnn)
Inggris mulai berancang-ancang untuk mengantisipasi lonjakan korban jiwa akibar virus corona (COVID-19) dengan menyulap hanggar pesawat Angkatan Udara Kerajaan menjadi kamar mayat.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Inikah Isyarat Liam Gallagher soal Album baru Oasis?